Friday 30 April 2010

Dunia ini memang kecil !

 

Jika populasi bumi berkurang hingga menjadi sebuah desa dengan hanya 100 orang penduduk, seperti apakah profil desa kecil yang beragam ini, jika seluruh perhitungan rasio kependudukan dianggap masih berlaku ?
Philip M Harter MD dari Fakultas Kedokteran Stanford University mencoba menemukan jawaban atas pertanyaan ini. Berdasarkan analisanya, desa kecil bumi akan Terdiri dari :
57 orang Asia
21 orang Eropa....
14 orang berasal dari belahan bumi sebelah barat
8 orang Afrika
52 perempuan
48 laki-laki
80 bukan kulit putih
20 kulit putih
89 heteroseksual
11 homoseksual

dunia yang kecil....

6 orang memiliki 59% dari seluruh kekayaan bumi, dan keenam orang tersebut seluruhnya berasal dari US
80 orang tinggal di rumah-rumah yang tidak memenuhi standard
70 orang tidak dapat membaca
50 orang menderita kekurangan gizi
1 orang hampir meninggal
1 orang sedang hamil
1 orang memiliki latar belakang perguruan tinggi
1 orang memiliki komputer
Marilah kita merenungkan analisa Hartner dan Mulai berpikir hal-hal sbb :
* Jika anda tinggal di rumah yang baik,memiliki banyak makanan dan dapat membaca, anda adalah bagian dari kelompok terpilih.
* Jika anda memiliki rumah yang baik, makanan, dapat membaca dan memiliki komputer, anda bagian dari kelompok elit
* Jika anda bangun pagi ini dan merasa sehat, anda lebih beruntung dari jutaan orang yang mungkin tidak akan dapat bertahan hidup minggu ini
* Jika anda tidak pernah merasakan bahaya perang, kesepian karena dipenjara, kesakitan karena penyiksanaan, atau kelaparan, anda berada selangkah lebih maju dibandingkan 500 juta orang di dunia
* Jika anda dapat menghadiri pertemuan keagamaan atau politik tanpa merasa takut akan dilecehkan,ditangkap,disiksa, atau mati, anda beruntung,karena lebih dari 3 milyar orang di dunia tidak dapat melakukannya
* Jika anda memiliki makanan di lemari pendingin, baju-baju di lemari pakaian, dan memiliki atap yang menaungi tempat anda beristirahat, anda lebih kaya dari 75% penduduk di dunia ini.
* Jika anda memiliki uang di bank, di dompet, dan mampu membelanjakan sebagian uang untuk menikmati hidangan di restoran, anda merupakan anggota dari 8% kelompok orang-orang kaya di dunia
* Jika orang tua anda masih hidup dan menikmat bahagianya kehidupan pernikahan mereka, maka anda termasuk salah satu dari kelompok orang yang dikategorikan langka, terutama di US
* Jika anda mampu menegakkan kepala dengan senyuman di bibir dan merasa benar-benar bahagia, anda memiliki keistimewaan tersendiri, karena sebagian besar orang tidak memperoleh kenikmatan tersebut
* Jika anda dapat memegang tangan seseorang, merangkul orang lain atau menepukkan tangan ke bahu seseorang, anda adalah orang yang diberkati, karena dapat menawarkan sentuhan penyembuhan
* Jika anda dapat membaca pesan ini, anda baru saja menerima karunia ganda, karena seseorang memikirkan anda, dan anda jauh lebih beruntung dibandingkan lebih dari 2 milyar orang yang tidak dapat membaca sama sekali
Semoga anda menikmati hari yang indah.
Hitunglah karunia keberuntungan anda, dan kirimkan pesan ini kepada orang lain untuk mengingatkan bahwa sebenarnya, kita adalah orang-orang yang beruntung.

Friday 16 April 2010

Foto Priok Membara

Foto Terbaik pristiwa berdarah Di Makam Mbah Priok

Saturday 3 April 2010

Kasus Antasari Azhar, Fakta Rekayasa SMS Ancaman & 18 Tahun Penjara

     

    Februari 12, 2010

    tags: agung harsoyo, antasari azhar, kpk, nasrudin zulkarnaen

    by nusantaraku

    clip_image001

    11 Februari 2009, mantan Ketua KPK Antasari Azhar divonis 18 tahun penjara oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Vonis ini jauh lebih ringan dari hukuman mati yang sebelumnya dituntutkan kepada AA oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU). AA didakwa melakukan pembunuhan berencana dan dijerat dengan Pasal 55 ayat (1) ke-1 jo Pasal 55 ayat (1) ke-2 KUHP pasal 340 dengan ancaman hukuman maksimal hukuman mati.

    Majelis hakim menyebutkan Sigit Haryo Wibisono dan Kombes Pol Chaerul Anwar (Kapolres Jakarta Selatan) bertemu dengan Antasari Azhar di Jalan Pati Unus, Jakarta Selatan pada awal Januari 2009. Dalam pertemuan itu, Antasari meminta untuk mendeteksi siapa yang telah meneror dirinya itu.  Di tempat yang sama pula, Sigit Hermawan Lo memperkenalkan dengan Kombes Pol Wiliardi Wizard (terdakwa lainnya) serta Antasari menyatakan dirinya sering mendapat teror. [1]

    Kemudian Williardi Wizard menyatakan siap untuk membantu mencari pelaku teror itu. Williardi meminta Jerry Hermawan Lo (terdakwa lainnya) untuk dipertemukan dengan Edo (eksekutor).  Williardi meminta uang kepada Sigit untuk mendapatkan uang operasional dalam mencari pelaku teror. Sampai disini, tidak ada perintah sama sekali dari Antasari untuk membunuh orang yang menerornya (Nasruddin).

    Dan selama ini, JPU, Rani Juliani atau keluarga korban meyakini Antasari Azhar sebagai pembunuh Nasruddin atas dasar bahwa pernah ada sms ancaman dari Antasari. Namun, sampai saat ini, JPU tidak bisa membuktikan secara faktual bukti sms ancaman tersebut. Dan lebih terkejut  lagi, Kombes Pol Wiliardi Wizar dalam persidangan mengakui adanya rekayasa kasus Antasari Azhar dari petinggi Polri.

    “Waktu itu dikondisikan sasaran kita cuman Antasari. (Lalu BAP saya) disamakan dengan BAP Sigid (Haryo Wibisono), dibacakan kepada saya,”

    Wiliardi Wizar [2]

    Lebih jauh lagi, Komjen Susno Duadji dalam persidanganpun mengungkapkan bahwa sebagai Kabareskrim dirinya tak dilibatkan dalam tim yang menangani kasus Antasari. Kasus pembunuhan Nasruddin Zulkarnaen ditangani oleh Wakabareskrim Irjen Hadiatmoko,  yang langsung langsung bertanggungjawab di bawah Kapolri Bambang Hendarso Danuri (BHD). Dalam testimoninya mengenai kriminalisasi Bibit dan Chandra, SD blak-blakan mengatakan bahwa  Kapolri melalui Wakabereskrim IRJEN POL Drs. Hadiatmoko secara tidak langsung melakukan kriminalisasi terhadap pimpinan KPK atas kasus Antasari Azhar. Kesalahan ini berawal ketika Kapolri “mencari muka” kepada Presiden SBY untuk mencari motif pembunuhan Nasruddin. Setelah beberapa bulan kemudian kelima Tim tersebut bekerja tidak menemukan bukti untuk mengungkap motif pembunuhan Nasruddin, namun Kapolri sudah terlanjur melaporkan kepada Presiden tentang adanya kejahatan suap yang melibatkan Pimpinan KPK sebagai motif terjadinya pembunuhan NASRUDIN. [3]

    Selama mengikuti berbulan-bulan kasus AA, saya mencoba mengumpulkan fakta-fakta kejangganlan kasus Antasari Azhar. Fakta-fakta yang mengindikasikan terjadinya konspirasi besar yang ingin menjatuhkan Antasari Azhar, seorang Ketua KPK yang selama ini ‘buas’ terhadap koruptor di negeri ini.

    Fakta-Fakta Kejanggalan Kasus Antasari Azhar

    1. Rani Juliani Diantar Oleh Nasruddin Zulkarnaen dan Rekaman Pertemuan 803

    Rani Juliani menemui Antasari Azhar di kamar 803 Hotel Grand Mahakam Jakarta pada Mei 2008. Pertemuan Rani dengan Antasari seizin Nasrudin dan bahkan diantar sampai lobby hotel. Anehnya, sekitar 10 menit, Nasrudin menyeruak masuk kamar 803, memarahi Antasari, dan menampar Rani sampai menangis. Mengapa Nasrudin mengantar Rani ke hotel lalu merekam pembicaraan antara istrinya dengan Antasari? Mengapa Nasrudin saat itu terkejut ketika melihat Rani bersama Antasari di dalam kamar?

    Lebih lanjut, dalam rekaman tampak sekali Rani Juliani begitu aktif berbicara alias posessif ketimbang AA. Begitu juga tidak ada intonasi kekerasan yang terjadi dalam rekaman tersebut. Benarkah terjadi tindakan asusila jika pintu kamar hotel tidak dikunci (dan bahkan terbuka)?

    2. Pertemuan dan Rekaman Sigid HW – AA

    Dalam pertemuan Antasari dengan terdakwa lain Sigid Haryo Wibisono di rumah Sigid di Jl Pati Unus, Jakarta Selatan, Sigid HW merekam pembicaraan. Sama dengan kejanggalan sebelumnya, untuk apa Sigid sengaja merekam pembicaraannya dengan Antasari? Untuk apa pula merekam pembicaran dan gambar di rumah Sigid? Bukankah ini sebuah jebakan?

    3. Rekayasa SMS Ancaman Seolah-Olah dari Antasari

    Jika dua fakta diatas lebih didasari oleh analisis logik, maka fakta ketiga merupakan fakta yang sangat kuat menunjukkan adanya rekayasa menjatuhkan Antasari Azhar. Adalah Agung Harsoyo, Pakar Teknologi Informasi ITB yang membeberkan rekayasa sms ancaman Nasruddin yang seolah-olah berasal dari ponsel Antasari Azhar.

    Biografi Singkat Dr. Ir. Agung Harsoyo M.Sc, M.Eng

    clip_image002

    Kepala Laboratorium Sistem Kendali dan Komputer, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) ITB. Pendidikan Doktor ditempuh di Université de Bretagne Sud, France (2003), M.Sc. dan M.Eng. di Ecole Nationale Supérieure des Télécommunications de Bretagne, France (1996), serta Sarjana di Teknik Elektro ITB (1993). Saat ini menjadi Partner di Transforma Institute.

    Mempunyai spesialisasi di bidang IT Master Plan/Blue Print, Disaster Recovery Planning, Integration System, Data warehousing, IT Security, IT Governance, Telekomunikasi Seluler.

    Pak Agung Harsoyo merupakan seorang dosen dan akademisi yang kredibel dan kepiawaiannya tidak perlu diragu lagi di Teknik Elektro ITB. Pada 17 Desember 2009, Pak Agung Harsoyo menjadi saksi ahli dalam persidangan kasus Antasari Azhar di PN Jakarta Selatan. Kala itu, dia memastikan ponsel mantan ketua KPK tersebut tidak pernah mengirimkan SMS ancaman kepada Nasrudin Zulkarnaen sebelum terbunuh. Padahal, jaksa mendakwa Antasari mengancam melalui pesan singkat tersebut.

    Berikut, kutipan penjelasan Dr Ir Agung Agung Harsoyo M.Sc, M.Eng yang ditulis di Jawa Pos [4]

    MERAYU Dr Ir Agung Harsoyo MSc M.eng untuk berbicara di luar pengadilan perlu proses lama. Doktor bidang optical and electromagnetic dari Université de Bretagne Sud, Prancis, itu tak ingin dikesankan membela salah satu pihak. ”Saya ini orang kampus. Jadi bicara keilmuan murni. Saya tak mau ikut campur dalam proses hukumnya,” kata Agung saat ditemui Jawa Pos di ruang kerjanya di Departemen Elektro ITB, Bandung, (22/01).

    Pria asal Jogjakarta itu baru saja selesai menguji skripsi mahasiswanya. Ruang kerja Agung sederhana, ukurannya hanya 3 x 4 meter ,lengkap dengan komputer dan rak buku. ”Banyak (media) yang meminta saya bicara. Tapi, kalau saya yakin dan tidak percaya benar, saya tidak mau,” kata Agung.

    Doktor muda (41 tahun) itu memang dihadirkan oleh kubu Antasari Azhar sebagai saksi ahli dalam persidangan. Hal itu terkait dakwaan jaksa yang menyebutkan bahwa Antasari mengirimkan pesan singkat kepada Nasrudin pada Februari 2009. Menurut jaksa, bunyinya, ”Maaf, Mas. Masalah ini hanya kita yang tahu. Kalau sampai ter-blow up, tahu sendiri konsekuensinya. Hal itu yang menjadi latar dakwaan bahwa Antasari punya motif menghabisi nyawa Nasrudin.

    Sebelum membahas dugaan SMS Antasari itu, Agung meminta Jawa Pos memahami alur kerja telepon seluler. Dia lantas menghidupkan komputer dan mengambil sebuah kertas kosong. ”Ada beberapa layanan dalam handphone (HP), bisa voice mail, SMS, e-mail juga bisa,” katanya sembari menggambar grafik di kertas.

    Untuk SMS, alurnya dari HP si A ke operator A, lalu masuk ke MSC operator B, baru dikirim ke HP B. ”Jadi, misalnya, si A pakai Indosat akan kirim SMS ke B yang pakai Telkomsel, SMS A itu akan masuk ke MSC Telkomsel, baru dikirim ke HP B,” katanya. MSC adalah singkatan dari mobile switching gateway.

    Semua aktivitas itu, kata Agung, tercatat pada call detail record (CDR) di setiap operator. ”Aktivitas apa pun akan direkam, baik itu SMS, miss call, atau telepon,” katanya.

    Selain itu, isi atau konten SMS akan disimpan oleh operator dalam file terpisah dengan CDR. ”Jadi, bedakan antara aktivitas dan isi. Khusus untuk isinya, itu bisa di-recover atau bisa dilihat ulang sepanjang datanya belum tertimpa data baru,” katanya.

    Tapi, lanjut dia, mengirim SMS tidak hanya menggunakan prosedur biasa. Menurut Agung, terdapat enam kemungkinan pengiriman SMS dengan nomor tertentu. Pertama, memang SMS tersebut dikirim oleh nomor yang jelas diketahui. Kedua, mengirimkan kepada diri sendiri. Ketiga, SMS dikirim oleh server yang terhubung dengan SMS center. Keempat, dengan menggunakan BTS palsu yang telah menyadap nomor pengirim ketika tidak aktif.

    Kelima, mengkloning SIM pengirim, kemudian mengirimkan SMS ketika nomor yang dikloning itu tidak aktif. Keenam, SMS dikirim oleh oknum operator telepon selular. ”Kalau pakai website, nomor pengirim bisa diisi siapa saja, tinggal dimasukkan terserah,” katanya. Alur dari website langsung masuk ke operator B dan dilanjutkan ke HP B.

    Setelah menjelaskan alur, Agung memaparkan soal base transmitter stations atau BTS. ”Ponsel kita ini dipegang oleh BTS. Ada tiga sektor  yang setiap sektornya 120 derajat. Jadi, totalnya melingkar 360 derajat,” ujarnya. Nah, apa pun aktivitas ponsel akan diketahui BTS-nya. “Ini bisa juga dilacak, namanya cell id,” katanya.

    Agung menjelaskan, khusus untuk CDR, ada dua jenis. Yakni, roll CDR yang mencatat aktivitas nomor yang tidak akan terhapus selamanya. Yang kedua, billing CDR yang dihapus tiga bulan sekali. ”Fungsi billing CDR itu menagih dana. Jadi, data itu nanti dicocokkan antaroperator. Karena hubungannya dengan uang, CDR akan sangat dijaga dengan baik oleh operator,” katanya.

    Nah, bagaimana dengan ponsel Antasari? Agung menegaskan tidak ada. ”Saya disumpah di pengadilan untuk berbicara jujur. Maka, sesuai dengan keilmuan saya, itu tidak ada. Di CDR saja tidak ada, apalagi isinya,” katanya.

    Bagaimana jika Antasari menghapus? Menurut Agung, kalau itu dilakukan, jejaknya pasti akan terlacak di operator. ”Hebat sekali bisa meminta CDR orang lain tanpa perintah pengadilan, kok sakti sekali,” ucapnya.

    Sebab, jika ada, Antasari tidak cukup menghapus CDR atau aktivitas ponselnya. Namun, dia juga harus menghapus CDR milik Nasrudin Zulkarnaen. ”Berarti punya kekuasaan yang besar sekali,” tuturnya.

    Agung mendapatkan hard copy catatan CDR dan aktivitas ponsel Antasari dan Nasrudin beratus-ratus halaman. ”Saya tiga hari memeriksa itu, sampai tidak tidur,” katanya.

    CDR adalah data yang sangat lengkap. Yakni, meliputi waktu, posisi BTS, dan sebagainya. ”Tidak ada catatan aktivitas dari enam nomor ponsel Pak Antasari pada Februari 2009 kepada Nasrudin,” katanya. Pada telepon Nasrudin memang ada pesan singkat yang tercatat dari nomor ponsel Antasari. Pesan singkat itu diterima pada 30 Desember 2008 pukul 10.38 WIB. ”Isinya, langsung ke lantai 3,” kata Agung. Pesan singkat yang lain diterima pada Maret 2009.

    Hasil bergadang tiga hari itu, Agung menemukan banyak fakta penting. Di antaranya, selama periode Februari-Maret 2009, tidak terdapat SMS yang dikirim dari keenam nomor HP milik Antasari kepada Nasrudin. Pada Februari 2009, nomor HP Antasari 0812050455 mencatat empat SMS dari nomor HP Nasruddin 0811978245, tapi tidak ada catatan adanya SMS balasan dari Antasari.

    Pada Februari 2009, nomor HP Antasari 08889908899 tercatat menerima panggilan percakapan dari Saudara Nasrudin dengan durasi percakapan sembilan menit. Nasruddin mendapat 205 SMS incoming yang tidak tercatat nomor pengirim. Upaya yang dilakukan Agung untuk mendapatkan konfirmasi dari petugas operator mendapatkan jawaban yang tidak cukup untuk menjelaskan hal tersebut.

    Menurut operator data, yang diberikan ke penyidik adalah roll CDR, yaitu sembilan CDR yang paling bawah. Tercatat 35 SMS incoming ke nomor Antasari 08121050455 dengan nomor pengirim yang tidak teridentifikasi pula. Seluruh SMS tersebut diperkirakan dikirim melalui web server. Selama Februari-Maret 2009, nomor telepon Antasari 08121050455 tidak sekali pun memiliki catatan yang digunakan untuk mengirim SMS atau untuk percakapan baik kepada Nasrudin maupun Sigid Haryo Wibisono (terdakwa kasus serupa).

    Selama Februari-Maret, nomor HP Antasari 08881700466 tidak sekali pun memiliki catatan yang digunakan untuk mengirimkan SMS atau percakapan kepada Nasruddin. Tetapi, pernah tercatat menerima dua SMS incoming dari Saudara Sigid melalui nomor 088801005250 dan 08889969688.

    Selama Februari-Maret 2009, nomor HP antasari 08889969688 tidak sekali pun memiliki catatan yang digunakan untuk mengirimkan SMS atau percakapan, baik kepada Nasruddin maupun Sigid. Selama Februari-Maret 2009, nomor HP Antasari 08889908899 tidak sekali pun memiliki catatan digunakan untuk mengirimkan SMS atau

    clip_image003

    percakapan, baik kepada Nasruddin maupun Sigid.

    Selama rentang waktu itu, nomor HP Antasari 08889501677 tidak sekali pun mengirimkan SMS atau percakapan kepada Nasrudin dan Sigid. Selama Februari-Maret 2009, nomor HP Antasari 088801005252 memiliki catatan digunakan untuk mengirimkan SMS kepada Sigid, sebanyak 33 kali SMS out going.

    Tidak ditemukan juga catatan yang menunjukkan Nasrudin melakukan komunikasi, baik SMS maupun percakapan dengan Sigid. Dan, selama Februari-Maret 2009 tercatat beberapa kali pengiriman SMS kepada pemilik yang sama, yakni HP milik Antasari sebanyak sekali dan HP milik Sigid lima kali.

    ”Tugas saya melaporkan fakta siapa pun yang menganalisis hasilnya akan sama. Nek ana, ya ana. Nek ora, ya ora (Kalau memang ada, ya pasti ada. Kalau tak ada, ya memang tidak ada). Kalau ada, pasti jejaknya terendus di CDR,” ungkapnya.

    Karena yakin benar, Agung mempersilakan orang lain juga menguji CDR itu. “Ayo, tunjukkan kalau benar-benar ada,” katanya. Bahkan, kata Agung, untuk melacak data itu tak harus doktor. ”Mahasiswa saya saja sudah bisa,” katanya.

    Apakah mungkin ada rekayasa? ”Wah, saya tidak mau bilang itu. Memang bisa saja lewat website yang paling mungkin,” ujarnya. Saat menjadi saksi di sidang, Agung memang pernah memeragakan kemampuan mengirimkan SMS tanpa sepengetahuan orang lain dengan website www.2sms.com. Agung mengatakan tidak punya beban menjadi saksi ahli Antasari. ”Kalau masalah vonis atau hukuman, itu jauh di luar kapasitas saya. Biarlah hakim yang memutuskan, tentunya dengan seadil-adilnya,” katanya.

    ****************

    Adilkah apabila didalam kasus pembunuhan Nasruddin terjadi rekayasa sms ancaman seolah-olah dari Antasari, lalu ia kemudian divonis 18 tahun penjara? Apabila ingin mencari kebenaran, alangkah baiknya, jika jaksa mencari dalang yang mengirim sms palsu/rekayasa ancaman kepada Nasruddin.  Dari sini, kita akan tahu, siapa sesungguhnya dalang konspirasi pembunuhan Nasruddin Zulkarnaen. Dan sudah sewajarnya dalang pembunuh itu dihukum seberat-beratnya demi keadilan bagi korban dan keluarganya. Bukan mencari tumbal. Itupun, kalau jaksa atau hakim ingin benar-benar mencari kebenaran.

    Pasted from <http://nusantaranews.wordpress.com/2010/02/12/kasus-antasari-azhar-fakta-rekayasa-sms-18-tahun-penjara/>

Sunday 28 March 2010

Hidup dengan HIV

 

Berpikir seribu kali untuk berbuat tetapi kalau sudah kejadian kita ga boleh menghakimi sama sekali, Ini adalah artikel dari www.spritia.or.id

 

Apa yang
 sebenarnya terjadi

 

Kita tidak sendiri

Mungkin kita baru dinyatakan HIV-positif atau terinfeksi HIV, sudah mengetahui sejak lama, atau kenal dekat dengan seseorang yang terinfeksi HIV atau AIDS. Semua ini berarti kita hidup dengan HIV. Bisa jadi hal ini adalah kesulitan terbesar yang kita alami dalam hidup. Mesti bagaimana sekarang? Yang penting kita mengetahui kita tidak sendirian.

Halaman ini ditulis oleh orang yang juga hidup dengan HIV untuk membagi harapan dengan teman sebaya. Pada awalnya, mungkin isi buku ini terlihat rumit. Tidak perlu terburu-buru. Lambat laun pengertian itu akan kita dapatkan. Tidak ada cara tertentu untuk hidup dengan HIV. Kita akan menjalani dengan cara kita sendiri.

Harapan kami halaman ini dapat membantu teman-teman memahami apa arti hidup dengan HIV. Halaman ini adalah sebuah perkenalan agar kita dapat mulai bertindak lebih positif dan dapat mengambil keputusan tentang bagaimana kita dapat menjaga diri dan kesehatan sebaik-baiknya.

Saya tidak kehilangan martabat saya sebagai manusia hanya karena saya terinfeksi HIV. Saya bangga atas diri saya sendiri, atas usaha saya menghadapi hidup sebaik kemampuan saya. Saya sayang pada diri saya sendiri, dan tidak perlu ada rasa malu atau rasa bersalah yang mengikat langkah saya. Dan bagi saya, jika saya meninggal karena HIV, bukan berarti saya lebih hina dari pada orang yang meninggal karena sakit jantung atau kanker atau yang lainnya.

Suzana Murni, pendiri Spiritia

Halaman ini berdasarkan buku kecil Spiritia Hidup dengan HIV. Versi cetak buku ini dapat diperoleh dari Spiritia.

Apa yang sebenarnya terjadi?

Kita diberi tahu bahwa kita terinfeksi HIV. Ini berarti di dalam tubuh kita terdapat HIV serta antibodi untuk melawan infeksinya. Menjadi terinfeksi HIV bukan selalu berarti kita telah jatuh sakit, menjadi AIDS, atau sekarat. Beberapa orang hidup dengan HIV di dalam tubuhnya bisa sampai sepuluh tahun bahkan lebih.

Jangan tergesa-gesa mengambil keputusan atau bertindak apa saja. Berikan waktu untuk menjadi lebih nyaman dengan hasil diagnosis. Jangan terlalu memikirkan masa depan – hidup sepenuhnya untuk hari ini.

Semua yang pernah terjadi dalam hidup saya, baik yang bagus, yang biasa-biasa saja, atau yang buruk telah membuat saya semakin kaya wawasan, dan mudah-mudahan juha semakin bijaksana. Hal ini berlaku untuk setiap manusia, bukan?

Suzana

Istilah

Seperti bidang baru lain, HIV mempunyai banyak istilah dan singkatan yang pasti membingungkan pada awal kita terlibat. Bila bertemu dengan istilah atau singkatan yang baru, coba cari penjelasan di daftar istilah.

Satu singkatan yang akan sering muncul adalah Odha. Odha adalah orang yang hidup dengan HIV. Maksudnya dengan ‘hidup dengan HIV’ adalah bahwa kita terinfeksi virus tersebut, tetapi tidak pasti kita sakit, dan sekarang ada harapan yang nyata bahwa kita tidak akan meninggal karena infeksi HIV.

HIV dan AIDS tidak sama

HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus, sebuah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia.

AIDS singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome. AIDS muncul setelah virus (HIV) menyerang sistem kekebalan tubuh kita selama lima hingga sepuluh tahun atau lebih. Sistem kekebalan tubuh menjadi lemah, dan satu atau lebih penyakit dapat timbul. Karena lemahnya sistem kekebalan tubuh tadi, beberapa penyakit bisa menjadi lebih parah daripada biasanya.

Sistem kekebalan tubuh dan antibodi

Sistem kekebalan tubuh kita bertugas untuk melindungi kita dari penyakit apa pun yang setiap hari menyerang kita. Antibodi adalah protein yang dibuat oleh sistem kekebalan tubuh ketika benda asing ditemukan di tubuh manusia. Bersama dengan bagian sistem kekebalan tubuh yang lain, antibodi bekerja untuk menghancurkan penyebab penyakit, yaitu bakteri, jamur, virus, dan parasit.

Sistem kekebalan tubuh kita membuat antibodi yang berbeda-beda sesuai dengan kuman yang dilawannya. Ada antibodi khusus untuk semua penyakit, termasuk HIV. Antibodi khusus HIV inilah yang terdeteksi keberadaannya ketika hasil tes HIV kita dinyatakan positif.

Bagaimana virus ini bekerja?

Di dalam tubuh kita terdapat sel darah putih yang disebut sel CD4. Fungsinya seperti sakelar yang menghidupkan dan memadamkan kegiatan sistem kekebalan tubuh, tergantung ada tidaknya kuman yang harus dilawan.

HIV yang masuk ke tubuh menularkan sel ini, ‘membajak’ sel tersebut, dan kemudian menjadikannya ‘pabrik’ yang membuat miliaran tiruan virus. Ketika proses tersebut selesai, tiruan HIV itu meninggalkan sel dan masuk ke sel CD4 yang lain. Sel yang ditinggalkan menjadi rusak atau mati. Jika sel-sel ini hancur, maka sistem kekebalan tubuh kehilangan kemampuan untuk melindungi tubuh kita dari serangan penyakit. Keadaan ini membuat kita mudah terserang berbagai penyakit.

Masa tanpa gejala

Setelah kita terinfeksi, kita tidak langsung sakit. Kita mengalami masa tanpa gejala khusus. Walaupun tetap ada virus di dalam tubuh kita, kita tidak mempunyai masalah kesehatan akibat infeksi HIV, dan merasa baik-baik saja. Masa tanpa gejala ini bisa bertahun-tahun lamanya.

Karena tidak ada gejala penyakit pada tahun-tahun awal terinfeksi HIV, sebagian besar Odha tidak tahu ada virus itu di dalam tubuhnya. Hanya dengan tes darah dapat kita mengetahui dirinya terinfeksi HIV.

Menjalani cara hidup yang baik dan seimbang sangat bermanfaat bagi kesehatan dan dapat memperpanjang masa tanpa gejala. Cara hidup ini termasuk makan makanan yang bergizi, kerja dan istirahat yang seimbang, olahraga yang teratur tetapi tidak berlebihan, serta tidur yang cukup. Sebaiknya hindari merokok, memakai narkoba dan minum minuman beralkohol yang berlebihan. Jauhkan diri dari stres dan cobalah untuk selalu berpikir positif. Jangan menyalahkan diri – atau pun orang lain – karena kita terinfeksi HIV.

Infeksi oportunistik

Ketika sistem kekebalan sudah sangat lemah, tubuh kita tidak dapat lagi melawan kuman penyebab penyakit. Kuman ini sangat umum di tubuh kita, dan biasanya tidak menyebabkan penyakit, karena dikendalikan oleh sistem kekebalan tubuh yang sehat. Karena kuman tersebut memanfaatkan kesempatan (opportunity) yang diberikan oleh sistem kekebalan tubuh yang rusak, penyakit yang disebabkannya disebut infeksi oportunistik (IO).

Infeksi oportunistik disebabkan oleh berbagai virus, jamur, bakteri dan parasit. Penyakit yang muncul dapat mempengaruhi berbagai bagian tubuh kita, termasuk kulit, paru, mata, dan otak. Beberapa jenis kanker juga dapat diakibatkan oleh infeksi oportunistik.

Infeksi oportunistik dapat diobati. Sebagian infeksi ini juga dapat dicegah dengan memakai obat sebelum penyakit timbul – ini disebut profilaksis. Jika kita pernah mengalami infeksi oportunistik yang sudah diobati, kita juga dapat memakai obat agar infeksi tersebut tidak muncul lagi.

Kesehatan sistem kekebalan: Jumlah CD4

Satu akibat dari infeksi HIV adalah kerusakan pada sistem kekebalan tubuh kita. HIV membunuh satu jenis sel darah putih yang disebut sel CD4. Sel ini adalah bagian penting dari sistem kekebalan tubuh, dan jika ada jumlahnya kurang, sistem tersebut menjadi terlalu lemah untuk melawan infeksi.

Jumlah sel CD4 dapat diukur melalui tes darah khusus, yang disebut tes CD4. Jumlah normal pada orang sehat berkisar antara 500 sampai 1.500. Setelah kita terinfeksi HIV, jumlah ini biasanya turun terus. Jadi jumlah ini mencerminkan kesehatan sistem kekebalan tubuh kita: semakin rendah, semakin rusak sistem kekebalan.

Jika jumlah CD4 turun di bawah 200, ini menunjukkan bahwa sistem kekebalan tubuh kita cukup rusak sehingga infeksi oportunistik dapat menyerang tubuh kita. Ini berarti kita sudah sampai masa AIDS. Kita dapat menahan sistem kekebalan tubuh kita tetap sehat dengan memakai obat antiretroviral (ARV).

Sarana tes CD4 tidak tersedia luas di Indonesia, dan biaya tesnya agak mahal. Karena sel CD4 adalah anggota golongan sel darah putih yang disebut limfosit, jumlah limfosit total juga dapat memberi gambar tentang kesehatan sistem kekebalan tubuh. Tes ini, yang biasa disebut sebagai total lymphocyte count atau TLC, adalah murah dan dapat dilaksanakan hampir di semua laboratorium. Seperti jumlah CD4, semakin rusak sistem kekebalan, semakin rendah TLC. Pada orang sehat, TLC normal adalah kurang lebih 2000. TLC 1.000-1.250 biasanya serupa dengan jumlah CD4 kurang lebih 200.

Diusulkan orang terinfeksi HIV memeriksakan jumlah CD4 atau TLC setiap enam bulan.

Pikiran orang kadang mudah tergoda oleh jumlah CD4 atau TLC, sehingga timbul kecemasan yang tak perlu. Penting kita ingat bahwa jumlah ini hanya sebagian dari cara melihat keadaan kesehatan kita. Gambaran yang utuh dapat dilihat pula melalui gejala yang timbul, kondisi pikiran, mutu hidup, selain berbagai tes. Banyak orang merasa sehat walaupun jumlah CD4 atau TLC-nya rendah.

Viral load

Ada juga tes yang dapat menunjukkan banyaknya virus yang ada di aliran darah kita, yang disebut viral load. Kebalikan dengan jumlah CD4 atau TLC, semakin rendah viral loadnya, semakin baik.

Tes viral load juga tidak tersedia luas di Indonesia, dan harganya sangat mahal. Namun, tes ini tidak begitu penting, dan hanya ada manfaat jika kita memakai terapi antiretroviral.

Terapi antiretroviral

Dulu kita sering dengar AIDS disebut sebagai ‘penyakit yang tidak ada obat.’ Ini istilah yang salah! Sebagian besar infeksi oportunistik dapat diobati, bahkan dicegah, dengan obat yang tidak terlalu mahal dan tersedia luas. Dan sekarang ada obat yang lebih canggih, yang dapat memperlambat kegiatan HIV menulari sel yang masih sehat. Obat ini disebut sebagai obat antiretroviral atau ARV.

Untuk mengobati HIV, tidak boleh memakai satu jenis obat ini sendiri; agar terapi ini dapat efektif untuk jangka waktu yang lama, kita harus memakai kombinasi tiga macam obat ARV yang berbeda. Terapi ini disebut sebagai terapi antiretroviral atau ART.

ART dulu sangat mahal, tetapi sekarang tersedia gratis untuk semua orang di Indonesia dengan subsidi sepenuhnya oleh pemerintah, melalui sejumlah rumah sakit yang ditetapkan sebagai rumah sakit rujukan ARV. Saat ini ada sedikitnya satu rumah sakit rujukan di setiap provinsi. Departemen Kesehatan (Depkes) mempunyai rencana untuk menetapkan rumah sakit rujukan di setiap kabupaten/kota.

ART hanya berhasil jika dipakai secara patuh, sesuai dengan jadwal, biasanya dua kali sehari, setiap hari. Kalau dosis terlupa, keefektifan terapi akan cepat hilang.

Beberapa orang mengalami efek samping ketika memakai ART, terutama pada minggu-minggu pertama penggunaannya. Penting sekali pengguna ART diawasi oleh dokter yang berpengalaman dengan terapi ini.

Untuk informasi lebih lanjut tentang ART, minta buku kecil ‘Pengobatan untuk AIDS: Ingin Mulai?’ dari Spiritia.

Terapi penunjang

Terapi penunjang atau sering disebut terapi tradisional adalah terapi tanpa obat-obatan kimiawi. Tujuan terapi ini adalah untuk meningkatkan mutu hidup, dan menjaga diri agar tetap sehat. Terapi ini juga dapat melengkapi terapi antiretroviral, terutama untuk menghindari efek samping. Dapat juga menjadi pilihan jika kita tidak ingin atau tidak dapat memperoleh ART.

Yang termasuk terapi penunjang antara lain adalah penggunaan ramuan tradisional, tumbuh-tumbuhan, jamu-jamuan, pengaturan gizi pada makanan, dan penggunaan vitamin serta suplemen zat mineral.

Juga termasuk dalam terapi ini adalah yoga, akupunktur, pijat, refleksi, olahraga, dan musik. Terapi secara psikologis, spiritual atau agama, dan emosional juga dapat membantu. Termasuk di sini antara lain konseling, dukungan sebaya, dan meditasi.

Untuk informasi lebih lanjut, minta buku kecil ‘Terapi Penunjang’ dari Spiritia.

Tanggung jawab pribadi dalam menentukan perawatan

Dengan memeriksakan diri secara teratur (sebaiknya sedikitnya setiap enam bulan), kita dapat terus mengetahui keadaan kesehatan kita. Melalui tes darah (TLC, dan CD4 jika mungkin), serta pemeriksaan oleh dokter, kita dapat melihat sejauh mana HIV mempengaruhi sistem kekebalan tubuh kita.

Dokter memberi saran tentang perawatan bagi kita, tetapi kita sendirilah yang memutuskan untuk mengikuti atau tidak. Semakin banyak pengetahuan kita tentang HIV dan terapinya, semakin baik persiapan kita untuk membahasnya dengan dokter dan untuk mengambil keputusan. Dalam hal hidup dengan HIV, jadilah pasangan kerja yang berpengetahuan bagi dokter kita sendiri.

Hubungan yang baik antara dokter dan pasien sangatlah penting. Yang terpenting adalah rasa percaya. Kita perlu perasaan nyaman dan terdukung ketika membicarakan masalah kesehatan kita dengan dokter. Beri tahu dokter jika ada obat-obatan lain, termasuk jamu-jamuan, yang kita minum. Bertanyalah tentang obat atau perawatan yang diberikan pada kita. Jika kita tidak merasa nyaman dan percaya pada dokter kita, boleh saja mencari dokter lain. Jika merasa perlu mendengar pendapat dokter lain atau ingin bertemu dengan spesialis, bahaslah dengan dokter kita dan mintalah bantuannya untuk mengatur hal ini.

Untuk informasi lebih lanjut, minta buku kecil ‘Pasien Berdaya’ dari Spiritia.

Belajar mengenai HIV dan pengobatannya

Pasien berdaya pasti harus tahu mengenai infeksi, cara kerjanya dan pengobatannya. Manfaatkan informasi yang ada di situs ini untuk belajar dan cari informasi terkini. Minta buku kecil dan seri lembaran informasi dari Spiritia. Pakailah forum tanya-jawab anonim untuk mencari jawaban terhadap pertanyaan mengenai kesehatan dan pengobatan terkait HIV. Bagi rasa di Forum Spiritia. Ikuti kelompok dukungan sebaya (KDS) untuk Odha setempat.

Namun kita harus sadar bahwa ilmu HIV berkembang sangat cepat, dan sering kali informasi yang benar dua tahun yang lalu sudah tidak berlaku lagi sekarang. Lihat tanggal informasi diterbitkan, dan bila sudah kedaluwarsa, coba cari yang lebih mutakhir. Dan ambil sikap sangat berhati-hati mengenai informasi yang diperoleh dari internet (termasuk situs Spiritia, loh!); tidak semuanya benar, ada yang dimuat oleh orang yang tidak berpengetahuan atau yang mempunyai kepentingan sendiri.

Memberi tahu orang lain

Ketika baru didiagnosis terinfeksi HIV atau AIDS, kita kadang merasa keinginan yang amat sangat untuk membagi kabar ini dengan seseorang yang dekat dengan kita: keluarga, teman, bahkan atasan kerja kita. Setelah memberi tahu orang lain, beberapa orang mendapatkan reaksi yang positif dan bermanfaat, tetapi ada juga yang mendapatkan kekecewaan atau malah lebih buruk dari itu.

Kita harus benar-benar yakin bahwa orang yang akan kita beri tahu dapat dipercaya. Yang dapat membantu adalah berbicara lebih dahulu dengan seseorang dari kelompok dukungan sebaya – yang pernah mengalami hal yang serupa, sampai kita merasa cukup nyaman untuk membagi rahasia dengan orang lain.

Orang yang penting untuk diberi tahu adalah pasangan kita, karena hal ini ada hubungan dengan dia juga. Walaupun status HIV seseorang dapat membuat sebuah hubungan yang baik menjadi terganggu, jangan selalu berprasangka hubungan itu lalu akan hancur karenanya.

Menemukan waktu yang tepat untuk membicarakan hal ini memang selalu sulit. Buku kecil ini mungkin bisa membantu dalam menerangkan. Spiritia serta kelompok dukungan sebaya yang lain selalu bersedia membantu dalam proses ini dan dapat memberikan saran serta bimbingan. Spiritia juga dapat mendampingi dalam proses yang lebih sulit, yaitu memberi tahu anak-anak kita.

Kerahasiaan

Tes HIV hanya boleh dilakukan jika ada persetujuan dari kita sendiri dengan disertai konseling (pemberian informasi yang lengkap) sebelum dan sesudah tes. Lagi pula, hasil tes harus dirahasiakan. Hanya ada kewajiban untuk melaporkan kasus jika sudah di masa AIDS. Laporan tersebut hanya harus mencantumkan jenis kelamin dan usia, tanpa identitas lain. Status HIV sifatnya rahasia bagi orang selain kita dan dokter atau konselor kita; kitalah yang dapat memutuskan jika ada orang lain (termasuk keluarga) yang ingin kita mengetahui.

Diskriminasi (perlakuan yang tidak adil)

Dalam Strategi Nasional Penanggulangan AIDS Indonesia disebutkan sebagai salah satu asas dasar bahwa setiap pemberi layanan berkewajiban memberi layanannya kepada orang dengan HIV atau AIDS tanpa membeda-bedakan. Indonesia juga ikut menandatangani Deklarasi Paris Desember 1994, yang menunjukkan janji mendukung orang dengan HIV/AIDS, mendukung antidiskriminasi, hak asasi manusia, serta asas-asas yang etis untuk menjadi bagian dari upaya penanggulangan AIDS.

Jika kita merasa hak kita dilanggar, coba melaporkan ke Spiritia. Semua laporan tersebut akan dijaga kerahasiaan, dan hanya akan ditindaklanjuti dengan persetujuan dari yang bersangkutan dan dengan cara yang tidak menimbulkan risiko padanya.

Mereka bersikap diskriminatif karena ketidakmengertian pada masalah yang sesungguhnya. Sejalan dengan pengalaman, saya makin lama makin menyadari bahwa sebenarnya kepercayaan itu begitu kecil dan rapuh, seperti cahaya lilin di tempat berangin.

Saya sangat ingin melihat orang melihat dan berkomunikasi kepada orang terinfeksi HIV dengan cara yang sama mereka melakukannya kepada orang dengan flu. Maksud saya tanpa rasa takut, diskrimisai atau menghakimi.

Suzana

Seks

Kita tidak perlu berhenti berhubungan seks hanya karena kita terinfeksi HIV, tetapi yang penting kita harus melakukannya secara aman.

Seks melalui vagina dan dubur dapat mengakibatkan kulit atau selaput alat kelamin luka atau lecet. Seks yang aman berarti menghindari agar darah, air mani, atau cairan vagina yang terinfeksi HIV tidak masuk ke tubuh pasangan kita melalui luka atau lecet tadi. Ini berarti kita harus memakai kondom setiap kali bersanggama. Pada seks oral (memakai mulut), walaupun risikonya kecil, perlu diperhatikan bahwa luka atau radang pada mulut dan gusi dapat menjadi jalan masuk HIV.

HIV Stop di Sini’

Pasti tidak ada satu pun orang di antara kita yang ingin agar pasangan kita mengalami nasib seperti kita. Pasti kita ingin agar virus di tubuh kita tidak menular pada orang lain. Oleh karena itu, diluncurkan prakarsa ‘HIV Stop di Sini’, untuk memotong rantai penularan HIV.

Memang ada banyak tantangan terkait ‘HIV Stop di Sini’, yang dapat sulit dihadapi. Namun ada banyak manfaat buat kita bila kita berupaya untuk mendukung prakarsa ini, termasuk kesempatan untuk mengubah persepsi masyarakat mengenai Odha.

Manfaat seks aman

  • Melindungi diri kita dari infeksi menular seksual misalnya gonore (GO) atau sifilis, yang akan mempengaruhi kesehatan kita
  • Melindungi pasangan seks kita dari HIV
  • Jika pasangan kita juga HIV-positif, seks aman dapat menghindari kita terinfeksi ulang dengan tipe atau jenis HIV yang lain

Kondom

Memakai kondom dengan benar termasuk seks yang aman. Kondom yang dipakai secara benar adalah efektif untuk menghindari masuknya air mani, cairan vagina, atau darah ke dalam tubuh kita atau pasangan kita saat berhubungan seks. Jadi bukan sekadar menghindari kehamilan saja. Virus juga tidak dapat lewat atau menembusi kondom yang kondisinya baik.

Perhatikan tanggal kedaluwarsa yang tertera pada bungkus kondom. Waktu membuka bungkusnya, perhatikan jangan sampai kondom ikut tersobek. Pakai kondom begitu ereksi terjadi. Setelah ejakulasi, lepaskan kondom ketika penis masih tegang untuk menghindari air mani tumpah ke luar. Ikat kondom yang sudah terpakai dan buang di tempat sampah. Pakai kondom baru tiap kali berhubungan seks.

Jika memakai pelicin, pakai yang berbahan dasar air, misalnya KY Jelly, Aquagel atau Sutra lubricant. Jangan memakai pelicin yang mengandung minyak, misalnya baby oil atau krim pelembab tubuh, karena pelicin ini dapat mengakibatkan kondom rusak.

Kesehatan perempuan

Belum banyak dilakukan penelitian ilmiah mengenai HIV dan AIDS secara khusus pada perempuan. Walaupun begitu, kita tetap dapat memberi perhatian lebih pada hal-hal mengenai kesehatan perempuan. Beberapa gangguan kandungan (ginekologis) yang patut diperhatikan di antaranya:

  • Radang jamur kandida dapat timbul di vagina yang mengakibatkan rasa tidak nyaman, gatal, selain lelah. Menghindari makanan dengan ragi dan gula berlebihan dapat membantu memulihkan radang ini.
  • Masa haid yang tidak teratur dapat terjadi terkait HIV, terutama jika tingkat kesehatan kita sudah rendah. Jika terjadi, sebaiknya dibahas dengan dokter.
  • Tes Pap (Pap smear) adalah tes yang dapat menemukan adanya sel-sel penyebab kanker leher rahim. Tes Pap dianjurkan dilakukan secara teratur sedikitnya setiap tahun. Hasil tes yang menunjukkan kelainan dapat segera mendapatkan tindak lanjut sehingga tumbuhnya kanker dapat dihindari. Hasil yang tidak normal dapat juga menandakan infeksi vagina.

Keturunan

Menjadi terinfeksi HIV tidak sama sekali mengurangi hak kita untuk mendapatkan keturunan. Namun pasti ada beberapa keraguan yang muncul terkait mempunyai anak.

Kehamilan

Perempuan yang HIV-positif mungkin memikirkan bersama suami/pasangan tentang kehamilan, atau mungkin sedang hamil. Banyak perempuan mengkhawatirkan risiko bayinya tertular HIV. Ada juga kekhawatiran tentang pengaruh bagi kesehatan sang ibu sendiri, walaupun penelitian baru tidak sepenuhnya mendukung dugaan ini.

Perempuan dengan HIV tidak perlu merasa gagal atau tidak sempurna. Walaupun ada hal-hal yang harus dipertimbangkan secara matang ketika merencanakan kehamilan, risiko bayi juga menjadi terinfeksi HIV adalah di bawah 30%. Risiko ini dapat diturunkan dengan memakai obat. Sebaiknya kita mencari informasi lebih lanjut jika kita mempertimbangkan memperoleh keturunan atau sedang hamil.

Keputusan mengenai kehamilan adalah keputusan kita sendiri, bersama pasangan kita. Dalam konseling, jangan sampai kita merasa dipaksa untuk mengambil sebuah keputusan atau tindakan. Menjadi terinfeksi HIV tidak mempengaruhi atau mengubah hak kita.

Semua bayi yang lahir dari ibu yang HIV-positif memiliki antibodi terhadap HIV dari ibunya. Walaupun begitu, tidak berarti semua bayi tersebut telah terinfeksi HIV. Status HIV bayi yang sebenarnya bisa terlihat paling lambat waktu usianya 18 bulan.

Ada informasi lebih lanjut pada buku kecil Spiritia ‘HIV, Kehamilan dan Kesehatan Perempuan.’

Obat ‘ajaib’

Banyak dari kita yang berhubungan dengan dukun atau orang pintar. Kita tidak boleh menolak kemungkinan adanya keajaiban, tetapi belum pernah tercatat bahwa AIDS dapat disembuhkan – dengan cara apa pun. Kabar bahwa ada orang dengan AIDS yang telah disembuhkan, setelah diteliti, ternyata salah.

Berpikirlah masak-masak dan dengan hati-hati jika ada yang menawarkan penyembuhan. Sebelum kita bersenang hati telah dinyatakan disembuhkan, periksalah darah kita untuk membuktikannya. Penyembuhan palsu lebih berbahaya dan lebih menghancurkan akibatnya daripada belajar menjalani hidup dengan HIV ini.

Binatang peliharaan

Seseorang yang kondisi kesehatannya kurang baik kadang merasa bahwa ia tidak boleh memelihara binatang. Walaupun memang binatang dapat membawa penyakit, melepaskan persahabatan dengan binatang yang disayangi tidak selalu diharuskan. Kasih sayang yang terjalin antara kita dengan binatang peliharaan bermanfaat bagi kita secara emosional maupun fisik.

Pertimbangkan antara manfaat dan risiko dari memelihara binatang. Risikonya adalah tertular virus, bakteri atau parasit yang mungkin hidup pada binatang. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan jika kita hidup dengan binatang peliharaan. Yang terpenting adalah kebersihan, yaitu kebersihan binatang tersebut, kita sendiri, dan lingkungan tempat tinggal. Berhati-hatilah jika membersihkan kotorannya; jangan sampai menyentuh langsung, atau mintalah bantuan orang lain.

Kita tidak bisa menularkan HIV pada binatang peliharaan kita. Sebaliknya binatang tidak bisa menularkan HIV ke orang lain. Jika kondisi kita sedang tidak begitu sehat, ada baiknya kita kenal seseorang yang dapat mengurus binatang kesayangan kita. Membahas dengan dokter tentang apa saja yang harus kita melakukan agar kita dan binatang kita tetap sehat.

Dukungan sebaya

Dukungan sebaya adalah dukungan yang didapat dari atau diberikan oleh orang yang pernah atau juga sedang mengalami hal yang sama dengan kita.

Berada bersama dengan mereka (disebut “kelompok dukungan sebaya” atau KDS), kita akan merasakan suasana yang terjaga kerahasiaannya dan tidak menghakimi. Kita dapat berbincang-bincang tanpa harus menyembunyikan status HIV kita, berbagi perasaan, pikiran, dan pengalaman, serta bertukar informasi yang ada hubungan dengan HIV/AIDS.

KDS juga dapat menjadi wadah bagi kita yang ingin terlibat dalam kegiatan seperti mengupayakan untuk kepentingan Odha, dan ambil bagian dalam acara, baik sebagai pembicara maupun peserta.

Ada lebih dari 200 KDS di seluruh Indonesia, dengan harapan akan dibentuk KDS di setiap kabupaten dan kota di seluruh Indonesia. Untuk daftar KDS yang terakhir, klik di sini.

Kelompok dukungan sebaya sebenarnya salah satu terapi nonmedis. Berbagi masalah dan berpikir serta mencari jalan keluar bersama sudah kita kenal sejak lama, dan dapat membuat orang tertolong secara emosional dan secara praktis.

Ada kelompok yang khusus bagi orang terinfeksi HIV saja, ada pula yang melibatkan orang-orang dekat seperti keluarga, teman, ataupun juga melibatkan relawan.

Tidak ada rumus khusus untuk membentuk kelompok dukungan, namun ada satu prinsip yang sudah dibuktikan berkali-kali. Cara yang sudah terbukti dapat menjawab kebutuhan orang terinfeksi HIV di dalam kelompok itu dan memastikan efektifitas keberadaan kelompok ini adalah merancang program dan bentuk kelompok yang berpusat pada klien, yaitu orang terinfeksi HIV yang menjadi anggotanya. Rancang program, kegiatan, dan bentuknya dengan memperhitungkan kapasitas dan keterbatasan serta realita kelompok itu sendiri.

Tantangan yang utama adalah kesulitan orang terinfeksi HIV mengakses atau menghubungi satu sama lain. Membangun kontak dan rasa percaya sulit, dimana diperlukan bantuan pihak luar seperti konselor, dokter, klinik, dan LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat).

Suzana

Langkah berikut

Kalau kita ‘kena’ penyakit apa saja, kita cenderung ingin langsung diobati. Tetapi seperti sudah dibahas, kita dapat hidup bertahun-tahun dengan HIV tanpa mengalami masalah kesehatan apa pun, dan selama masa tanpa gejala itu, HIV kita umumnya tidak diobati.

Walau begitu, sebaiknya kita secepatnya mengunjungi dokter yang berpengalaman dengan HIV, untuk pemeriksaan awal. Cara terbaik untuk menemukan dokter adalah dengan pergi ke rumah sakit rujukan ARV, yang sekarang tersedia di semua provinsi. Kalau kita sudah melibatkan diri dengan kelompok dukungan sebaya (KDS), teman-teman di KDS dapat membantu kita bertemu dengan dokter yang cocok.

Pada pemeriksaan awal, dokter akan menanyakan mengenai riwayat kita, akan melakukan pemeriksaan fisik, dan akan merujuk kita ke laboratorium untuk dilakukan beberapa tes, termasuk tes darah. Tes darah ini kemungkinan akan termasuk tes CD4. Pemeriksaan awal ini menyediakan informasi mengenai kesehatan kita secara umum, dan juga menunjukkan stadium penyakit kita.

Tergantung pada jumlah CD4 dan stadium infeksi, mungkin kita dianggap memenuhi kriteria untuk mulai terapi antiretroviral (ART). ART tersedia gratis untuk semua orang di Indonesia yang memenuhi kriteria tersebut melalui rumah sakit rujukan. Namun kemungkinan ada biaya pendaftaran, dan mungkin biaya lain, walau dengan Jamkesmas kemungkinan ada keringanan.

Dan walau kita belum membutuhkan ART, sebaiknya kita tetap periksa ke dokter setiap enam bulan, agar kesehatan kita dapat dipantau, dan kita dapat mulai ART sebelum kita jatuh sakit dengan infeksi oportunistik yang berat.

Spiritia

Spiritia didirikan sebagai organisasi dukungan sebaya untuk semua orang yang hidup dengan HIV/AIDS dan yang terpengaruh HIV/AIDS (misalnya keluarga, pasangan atau pendamping Odha yang lain), tanpa memandang jenis kelamin, ras, agama, kepercayaan, latar belakang pendidikan dan ekonomi, serta orientasi seksual. Saat ini, Spiritia lebih bekerja sama dengan KDS di seluruh Indonesia.

Spiritia didirikan berdasarkan asas pemberdayaan orang yang hidup dengan HIV/AIDS. Tujuan adalah agar kita dapat benar-benar terlibat dalam kehidupan kita sendiri, kesehatan kita sendiri, dan upaya penanggulangan HIV/AIDS secara lebih luas. Dengan pemberdayaan ini, hidup kita menjadi lebih berarti.

Akhir kata

Yang penting bukanlah yang sudah hilang

Yang penting adalah yang masih ada

Ketika kita pikir kita telah kehilangan segalanya

Ingatlah, masih tertinggal masa depan

Jangan hilang semangat untuk menjalaninya, kawan!

Saturday 27 March 2010

Bukan Teror Sarung dan Peci

 

clip_image001

VIDEO amatir itu berdurasi 75 menit 34 detik. Dibuka dengan kaligrafi arab mengutip ayatayat suci al-Quran, disusul satu demi satu cuplikan gambar kekerasan yang melibatkan umat Islam di Indonesia. Lagu nasyid berirama cepat berkumandang jadi latar belakang. Liriknya berulang-ulang mengajak muslim berjihad.

Lima belas menit pertama video itu penuh berisi sejarah bentrok antara kelompok Islam garis keras dan aparat keamanan di Tanah air. Dimulai dari penyerbuan tentara ke kelompok pengajian garis keras pimpinan Warsidi di Talangsari, Lampung, 1989, kasus Tanjung Priok, konflik di ambon, sampai aksi polisi memberangus kelompok militan yang berbasis di Pesantren Tanah runtuh di Poso, Sulawesi Tengah, tiga tahun lalu.

Tubuh-tubuh yang terkoyak senjata, wajah-wajah babak-belur, dan isak tangis sengaja diberi fokus dan diulangulang. Dalam video itu, Indonesia tampak mirip afganistan. Pada menit ke-20, muncul inset gambar dari khotbah abdullah Yusuf azzam, teolog Palestina yang pertama kali mengobarkan jihad di afganistan. azzam disebut-sebut sebagai mentor Usamah bin Ladin, pemimpin al-Qaidah asal arab Saudi. Teks terjemahan Indonesia dari khotbah azzam muncul di bagian bawah gambar. ”Tak ada alasan untuk tidak berjihad,” kata azzam dalam video itu.

Setelah azzam, gambar lalu pindah ke suasana kamp latihan militer—biasa disebut tadrib dalam konsep Jamaah Islamiyah—di sebuah perbukitan. Petunjuk peta di awal adegan ini memastikan lokasi kamp ada di Nanggroe aceh Darussalam. Sekitar 30 pemuda tampak berlatih baris-berbaris, lompat halang rintang, sampai menembak. ratarata berpakaian hitam-hitam, dengan perlengkapan seadanya. Badannya kurus dan kecil-kecil, tak tampak seperti tentara.

Setelah latihan, mereka bergerombol makan bersama: dua sampai tiga orang berbagi nasi dari satu piring plastik. Beberapa makan langsung dari wajan. Lauknya satu-dua potong ikan asin sebesar ujung jempol. Sesekali terdengar teriakan nyaring, ”Masya allah, enak sekali makanan ini.” adegan berikutnya adalah khotbah pentolan kamp pelatihan. Duduk bersila di bawah tenda terpal hijau, tangan kiri si pengkhotbah memegang erat sepucuk senapan aK-47.

Di belakang, satu pengikut membentangkan bendera hitam bertulisan kalimat syahadat dalam aksara arab. Sang tokoh dengan berapi-api bercerita nikmatnya menjadi mujahidin. ”Di sini tak ada televisi yang merusak akhlak, tidak ada musik, tidak ada aurat untuk dipandangi,” katanya. Sesekali nada suara meninggi, seperti menjerit. ”ayo ikhwan, tunggu apa lagi? ayo bergabung, jangan berjihad dengan sarung dan peci.”

Memasuki dua menit terakhir, barulah suara si orator merendah. ”Di sini kami makan kepala ikan asin, yang biasa kalian berikan kepada kucing dan ayam. Di sini kecap sangat berharga. agar tak berat kami makan nasi yang keras...,” katanya mengiba. Video itu lalu ditutup dengan tulisan besar: ”Mendukung, membantu, mendoakan, infaq fi sabillilah… adalah keharusan yang tidak ada udzur ketika jihad hukumnya fardhu'ain.” akhir Februari lalu, Detasemen Khusus 88 Mabes Polri menggerebek kamp pelatihan di Bukit Jalin, Kecamatan Jantho, aceh Besar, itu. Lebih dari 30 peserta pelatihan ditangkap, dan empat pelatihnya ditembak mati. Dari penyerbuan itu, polisi menyita sejumlah dokumen, kamera, laptop, dan belasan pucuk senjata api.

Sepekan setelah itu, sebuah pesan muncul di satu situs Internet milik kelompok militan. Isinya singkat, cuma dua paragraf. Siaran pers itu diawali penjelasan: ”Kami, Tanzim al-Qaidah Indonesia Wilayah Serambi Mekah ... sampai hari ke-10 pengejaran thagut, kami dapat bertahan melanjutkan jihad meskipun sebagian saudara kami ada yang tertawan dan syahid.”

Nama kelompok ini belum pernah terdengar. Dari sejumlah peserta tadrib yang buka mulut, jejak jejaring kelompok ini diendus sampai Jakarta. awal Maret lalu, polisi menyerbu dan menembak mati seorang pria berjenggot di warung Internet Multiplus di Pamulang, Banten. Belakangan ketahuan pria itu adalah Dulmatin, buron polisi nomor wahid setelah bom Bali pertama 2002. Yang belum jelas betul adalah bagaimana kelompok baru ini terbentuk.

Pasted from <http://tempointeraktif.com/khusus/selusur/teroris/>

Bukan Teror Sarung dan Peci (2)

clip_image002

Akhir Januari 2009, perbukitan Cot Kareung, hanya 6 kilometer di luar kota Lhokseumawe. Seratusan pemuda tanggung—ada yang bercelana loreng, berbaju kaus, dengan aneka jenis sepatu— melompat dan merunduk di bawah arahan seorang pria setengah baya. Si instruktur menutup seluruh wajahnya dengan kain bermotif kotak hitamputih, menyisakan sepasang matanya yang melotot, awas mengawasi muridmuridnya berlatih bela diri. Bercelana loreng, si pelatih mengenakan rompi bertulisan ”polisi” di punggungnya.

”Ini pelatihan laskar Front Pembela Islam yang akan kami kirim ke Jalur Gaza,” kata Tengku Muslim atthahiri, ulama muda pemimpin Dayah Darul Mujahiddin, yang mengorganisasi latihan itu. Koresponden Tempo, Imran M.a., menemuinya seusai latihan, setahun lalu. Ketika itu, Israel memang tengah habis-habisan membombardir wilayah Palestina yang dikuasai Hamas itu. ”Kami merasa terpanggil berjihad di sana,” katanya. atthahiri adalah Sekretaris FPI aceh.

Total ada 125 pemuda yang dilatih. Mereka berasal dari seluruh aceh dan mendaftar setelah membaca pengumuman Front Pembela Islam di surat kabar. ”Sebenarnya ada 500 lebih yang mendaftar,” kata atthahiri. Latihan dilakukan empat hari empat malam, di Bukit Cot Kareung, persis di belakang kompleks Pesantren Darul Mujahiddin. Ketika diwawancarai pada 2009, atthahiri mengaku mendatangkan dua instruktur bela diri dan satu pelatih militer dari Jakarta. Salah satu pelatih saat itu adalah Sofyan Tsauri—pentolan al-Qaidah aceh yang kini tertangkap.

Sofyanlah yang mengenakan rompi ”polisi” dan menutup mukanya ketika memimpin latihan setahun lalu. Belakangan terungkap, dia memang brigadir polisi yang desersi dari Polres Depok pada 2008. Beberapa peserta pelatihan ingat saat itu Sofyan sangat tertutup. ”Selesai latihan, tidak pernah bicara lagi, langsung pulang,” kata satu sumber Tempo.

Ketika dimintai konfirmasi pekan lalu, Tengku Yusuf al-Qardhawi, Ketua FPI aceh, membantah Sofyan adalah instruktur kiriman FPI Pusat di Jakarta. ”Dia sendiri yang datang kepada kami, mengaku bekas mujahidin di afganistan dan Mindanao,” kata Yusuf. Karena memang membutuhkan pelatih militer, tawaran bantuan dari Sofyan diterima begitu saja.

Awal Februari 2009, Yusuf dan 15 lulusan terbaik pelatihan militer di Cot Kareung datang ke Petamburan, markas FPI Pusat di Jakarta. Sofyan ikut bersama mereka. ”rencananya, 15 orang ini ikut pendidikan pemantapan dua pekan di Jakarta,” kata Yusuf. Tapi, Maret 2009, rencana ke Palestina akhirnya batal. Bukannya pulang kampung kembali ke aceh, sebagian relawan jihad ini malah memilih tinggal di Ibu Kota. ”Tujuh orang tidak mau pulang,” kata Yusuf. Mereka yang tinggal inilah yang belakangan bergabung dengan Sofyan di kamp pelatihan Tanzim al-Qaidah aceh.

Simpul Sofyan dan anak-anak didikannya di kamp pelatihan militer FPI bersentuhan dengan Tanzim al-Qaidah aceh lewat pengajian garis keras aman abdurrahman. Dia adalah ustad yang pernah ditahan di LP Sukamiskin, Bandung, karena terlibat kursus pembuatan bahan peledak di Cimanggis, Depok, awal 2004.

Selain Sofyan, Yudi Zulfahri— juga bagian dari kelompok al-Qaidah aceh—adalah pengikut pengajian abdurrahman. Sumber Tempo menuturkan, sejak ditahan di LP Sukamiskin, abdurrahman amat dekat dengan selsel kelompok militan teror. Salah satu jejaringnya adalah abdullah Sunata. Sunata adalah mantan pemimpin Komite Penanggulangan Dampak Krisis (Kompak) yang aktif menggalang konflik di ambon dan Poso. Sunata ditangkap polisi pada Juli 2005 karena memiliki senjata tanpa izin. Dia divonis tujuh tahun penjara dan dibui di LP Cipinang.

”Saya kaget Sunata aktif lagi, karena dia baru saja bebas,” kata asep Jaja, kawan seangkatan Sunata saat berperang di ambon. asep sekarang dihukum penjara seumur hidup di LP Porong, Jawa Timur.

Pasted from <http://tempointeraktif.com/khusus/selusur/teroris/page02.php>

Bukan Teror Sarung dan Peci (3)

clip_image003

Masuknya Sunata dalam jaringan al- Qaidah aceh membawa banyak manfaat. Dia menguasai simpul-simpul mujahidin yang pernah aktif di Kompak, baik ketika mereka beraksi di Poso, ambon, maupun Mindanao, Filipina. Kuat diduga, Sunatalah yang membawa Dulmatin pulang. ”Mereka memang dekat sejak sama-sama di ambon,” kata asep Jaja.

Selain membawa Dulmatin, Sunata mengajak arham dan Jaja—dua pentolan al-Qaidah aceh yang tewas tertembak di Leupueng, aceh Besar, dua pekan lalu. Dua orang ini adalah bagian dari lingkaran dalam rois alias Iwan Darmawan, pelaku utama bom di Kedutaan australia. ”Mereka dari kelompok Darul Islam di Banten,” kata Noor Huda Ismail, Direktur Yayasan Prasasti Perdamaian, lembaga yang mengamati gerakan teror di Indonesia.

Terbukti, meski saat ini tengah menanti hukuman mati di LP Cipinang, rois aktif berkomunikasi dengan jejaring aceh. Delapan telepon selulernya baru disita polisi bulan lalu. ”Dia berhubungan dengan Sapta alias Syailendra,” kata sumber Tempo, seorang perwira di Mabes Polri (lihat ”Sapta dari Gang Buana”).

Tak hanya itu, sel-sel Jamaah anshari Tauhid (JaT)—kelompok baru yang didirikan abu Bakar Ba’asyir selepas pengunduran dirinya dari Majelis Mujahiddin Indonesia—juga ikut ”bermain” di aceh. Nama Ubaid alias Luthfi Hudaeroh dan Deni alias Faiz, misalnya, sudah dirilis polisi sebagai buron al-Qaidah aceh. ”Suara khotbah di video al-Qaidah aceh adalah suara Ubaid,” kata sumber Tempo.

Ubaid dan Deni bukan orang sembarangan. Mereka seangkatan dengan Urwah dan Jabir, yang sudah tertembak mati dalam pengejaran polisi. Keempatnya adalah alumni Universitas an-Nur atau Mahad aly di Solo, Jawa Tengah, yang juga dikenal sebagai pengawal setia Noor Din M. Top.

al-Qaidah aceh ini tampaknya berhasil menggabungkan sel dari Kompak, Darul Islam, dan JaT dalam satu wadah gerakan. ”Jejaring baru di aceh ini benarbenar membingungkan, semua kelompok lebur jadi satu,” kata Huda Ismail.

Meski petanya melebur, polisi yakin pola rekrutmen terorisme setelah kematian Noor Din pada September 2009 tidak berubah. ”Jalurnya tetap tiga: persahabatan, garis keluarga, dan hubungan guru-murid,” kata satu perwira yang menolak disebut namanya. Pola rekrutmen dengan pertalian keluarga sudah dilakukan sejak dulu: hubungan kawin-mawin dan persaudaraan di antara sesama penganut ajaran garis keras. Dua paman Iwan Dharmawan alias rois, yakni Kang Jaja dan Saptono, misalnya, aktif di al-Qaidah aceh. Jaja sendiri belakangan merekrut keponakannya yang lain, Ibnu Sina.

Ibnu, 17 tahun, pemuda dari Pandeglang, Banten, kabarnya disiapkan sebagai pelaku peledakan bom bunuh diri (lihat ”Eksekusi!”). Pola rekrutmen lewat hubungan persahabatan tampak dari masuknya Yudi Zulfahri—orang aceh yang melakukan survei awal untuk lokasi kamp militer di Jantho. Dia diajak oleh Gema awal ramadhan. Keduanya sama-sama alumni Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN) di Jatinangor, Bandung. Yudi dan Gema saat ini sudah ditahan polisi. Yudi belakangan mengajak Sofyan Tsauri.

Gema mulai dekat dengan kelompok Islam garis keras lewat pengajian aman abdurrahman. Saat abdurrahman dibui di LP Sukamiskin, kebetulan Gema juga ditahan di sana setelah terlibat penganiayaan siswa STPDN, Wahyudi, pada 2007.

Laporan International Crisis Group pada November 2007 menyebutkan, ”Gema dan sejumlah siswa STPDN yang ditahan di penjara itu langsung tertarik pada ajaran garis keras abdurrahman.” Masuknya Gema mewakili pola rekrutmen melalui hubungan guru-murid. Keterlibatan banyak eks narapidana terorisme dan penggunaan penjara sebagai tempat penyebaran ideologi garis keras ini membuat khawatir banyak pihak.

”Kasus terakhir di aceh ini memang menandakan ada kelemahan dalam proses penanganan narapidana terorisme di Indonesia,” kata Huda Ismail. Menurut dia, saat ini ada sekitar 350 mujahidin eks afganistan di seluruh Indonesia. ”Tanpa penanganan yang benar, jejaring baru akan terus berkembang,” katanya.

Wahyu Dhyatmika, Budi Setyarso (Jakarta), Kukuh S. Wibowo (Surabaya), Imran (Lhokseumawe), adi Warsidi (Banda aceh)

Pasted from <http://tempointeraktif.com/khusus/selusur/teroris/page03.php>

Sapta dari Gang Buana

clip_image004

Gang sempit di belakang Kanal Banjir Barat itu langsung ramai begitu Markas Besar Kepolisian republik Indonesia mengumumkan selikur nama yang terlibat baku tembak di Desa Bayu, aceh Besar, pada 10 Maret lalu. Nama di baris pertama adalah Syailendra ady Sapta bin robert Bakri alias Ismet alias abu Mujahid, 40 tahun.

Syailendra adalah bekas tetangga mereka di Gang Buana Nomor 11 rT 12 rW 4, Petamburan, Jakarta Pusat. Mantan preman ini tinggal di daerah itu sejak 1986. ”Sejak masih SMP,” kata Yadi, Ketua rT 12, rabu pekan lalu. Tetangga dekat rumah Syailendra, Malik, juga terkesiap begitu melihat foto Syailendra terpajang. ”Saya yakin itu Sapta,” kata Malik, 40 tahun, rabu pekan lalu. ”Dia sering berbicara dengan saya.” rumah Malik hanya berselang dua rumah dari rumah Syailendra.

Pada 1998, Syailendra pernah bekerja sebagai anggota satuan pengaman di Metro Plaza Senayan. Ketika melamar pekerjaan itu, ia meminjam ijazah sekolah menengah atas milik Oji, teman masa remajanya. ”Karena saya pikir buat bantuin temen, ya saya pinjemin,” ujar Oji. Sudah lima belas tahun Oji tidak pernah berkomunikasi dengan Syailendra.

Baru bekerja enam bulan, Syailendra diberhentikan. ”Dia membawa motor komandannya, tapi tidak dikembalikan,” Yadi bercerita. Sejak itu kegiatan Syailendra tak jelas. ”Dia hanya mondar-mandir Jakarta Pandeglang,” Yadi menambahkan.

Setelah rumah di Gang Buana itu dijual, pada 2007, Syailendra dan keluarganya pindah ke Pandeglang, Banten. Kebetulan istri Syailendra, audiah, berasal dari daerah Cikedal, Pandeglang. Sekarang, oleh pemilik baru, rumah itu dijadikan kontrakan dengan sepuluh kamar. Menurut warga lain, Yati, audiah hanyalah perempuan biasa. ”Bukan aktivis atau orang yang suka organisasi,” kata Yati, 41 tahun, pedagang bedak yang dagangannya pernah dibeli Syailendra. audiah jarang bergaul dengan tetangga. ”Juga jarang keluar,” Yati menambahkan. Meski sudah dua tahun pindah ke Pandeglang, Syailendra masih sering mengunjungi Gang Buana. ”Puasa tahun kemarin dia masih ke sini, dan ceramah di Musala al-Hidayah,” ujar Yadi. Syailendra juga sering terlihat tidur di Musala ar-rahmah.

Tak jelas kapan Syailendra mulai berubah. Menurut Yadi, mungkin sejak 2000. ”Kalau tak salah, waktu itu abis mabok di Karet Tengsin,” katanya. Menurut Malik, perubahan total terjadi ketika Syailendra baru pulang dari Poso dan ambon. ”Waktu itu, selain sudah pakai baju gamis dan celana bahan, dia bawa handphone banyak,” kata Malik. Mantan preman ini juga sempat membuat kelompok pengajian.

Sebelum pindah ke Pandeglang, Syailendra bercerita kepada kakak perempuannya, ia ikut pengajian bersama Imam Samudra. Kakak perempuan ini bercerita kepada istri Malik, yang bercerita lagi kepada suaminya. Pengajian itu dilakukan pada sekitar 2000. ”Waktu itu kami belum tahu siapa itu Imam Samudra, dan keluarga Sapta sepertinya juga enggak tahu,” ujar Malik.

Paman Syailendra, yang enggan disebut namanya, menyatakan keluarga belum mengambil sikap apa pun setelah penangkapan Syailendra. ”Biar nanti anggota keluarga lain yang merasa berwenang yang bicara,” ujar warga Petamburan itu. Bahkan ia mengaku jarang bertemu dengan Syailendra. ”Saya juga jarang ngobrol sama dia.”

Cheta Nilawaty, Nur resti agtadwimawanti

Pasted from <http://tempointeraktif.com/khusus/selusur/teroris/page04.php>

Eksekusi!

clip_image005

Ingin membebaskan teroris yang ditahan, Dulmatin berencana mengebom Penjara Cipinang. Menjalankan wasiat amrozi dkk.

Surat elektronik itu ditujukan kepada anggota kelompok abu Sayyaf Filipina. Dulmatin alias Joko Pitono menulis pesan di warung Internet Multiplus Pamulang, Banten, beberapa menit sebelum ditembak polisi, 9 Maret lalu. Cuma ada satu kata dalam surat itu: eksekusi.

Dulmatin, menurut sumber di Detasemen 88 antiteror, mengirim pesan kepada anggota kelompok abu Sayyaf sebagai perintah penyerangan. Beberapa anggota kelompok Islam radikal yang beroperasi di Filipina Selatan ini disebut-sebut telah berada di Indonesia dan siap bergerak. Pesan eksekusi dikirim sebagai balasan terhadap polisi yang menembak mati rekan Dulmatin dalam penggerebekan di aceh beberapa hari sebelumnya. ”Dia memberikan perintah serangan pembalasan,” ujar sumber Tempo.

Polisi menggerebek lokasi latihan militer pada 22 Februari di Bukit Jalin, aceh Besar. Dalam dua pekan operasi, polisi menangkap dan menembak mati sejumlah tersangka. Kepala Badan reserse Kriminal Polri Komisaris Jenderal Polisi Ito Sumardi mengatakan bahwa polisi masih memeriksa surat elektronik Dulmatin itu. Polisi telah mengangkut komputer yang dipakai Dulmatin di warung Internet.

Sasaran Dulmatin dkk juga masih diselidiki. ”Belum kami ketahui karena Dulmatin keburu tewas,” ujar Ito. Dari Pamulang, Dulmatin mengendalikan pelatihan militer di aceh serta perlawanan terhadap polisi. Sumber Tempo di kepolisian mengatakan Dulmatin menggunakan Internet sebagai alat komunikasi dengan jaringannya di aceh dan Filipina.

Pria kelahiran Pemalang, Jawa Tengah, ini berkomunikasi dengan fasilitas chatting di sebuah situs. Dari pengakuan sejumlah tersangka diperoleh informasi bahwa target Dulmatin adalah membebaskan koleganya yang berada di Penjara Cipinang. Dulmatin juga berencana mengebom sejumlah tempat lain—belum diketahui di mana. rencana detail aksi itu belum sempat dibuat karena Dulmatin keburu didor.

Diduga Dulmatin melanjutkan wasiat amrozi, ali Ghufron, dan Imam Samudra. Trio bomber yang dieksekusi pada November 2008 itu menyebutkan sejumlah nama pejabat, termasuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, sebagai sasaran aksi. ”Wajib bagi kalian membunuh individu yang terlibat eksekusi,” demikian bunyi wasiat itu.

Pesan amrozi, ali Ghufron, dan Imam Samudra itu juga menjadi pegangan Noor Din Top. rencana aksi Noor Din tersimpan dalam laptop yang ditemukan polisi setelah warga Malaysia itu ditembak mati. Noor Din memang mengincar Presiden dengan memilih rumah di Jatibening, Bekasi, dekat kediaman Presiden di Cikeas, sebagai tempat penyimpanan bahan peledak dan senjata.

Berbeda dengan Noor Din, Dulmatin menggunakan pola baru dalam mencapai sasarannya. Ia mendidik anggotanya latihan militer. Sumber polisi mengatakan Dulmatin dkk sudah merekrut pasukan berani mati atau istimata. anggota laskar ini nantinya bisa disiapkan sebagai pembawa bom bunuh diri. Laskar ini lain dengan ”pengantin” Noor Din M. Top yang lebih hanya diberi motivasi mental sebelum menjalankan aksinya.

Pasukan berani mati yang disebutsebut sudah disiapkan Dulmatin adalah Ibu Sina, 17 tahun. Pemuda asal Pandeglang, Banten, itu masuk karena ajakan Jaja, pamannya. ”Ia tak memiliki track record masuk kelompok radikal,” ujar sumber Tempo. ”Sengaja dipilih supaya nanti sulit dilacak.” Menurut sumber itu, Dulmatin juga telah memerintahkan anggotanya menggalang dana dengan menggunakan kekerasan atau fa'i. Kelompok ini diduga telah melakukan perampokan di Padang.

Yandi M.r., Budi Setyarso, Cornila Desyana

 

Jejak Dulmatin

 

d from <http://tempointeraktif.com/khusus/selusur/teroris/page06.php>

Gejala Stroke yang Sering Diremehkan

 

Merry Wahyuningsih - detikHealth

img
Ilustrasi (Foto: NYTimes)

Jakarta, Stroke adalah penyakit yang menakutkan karena dapat menyebabkan kecacatan dan penderitaan baik bagi diri sendiri maupun keluarga, dalam jangka waktu yang lama bahkan seumur hidup. Sayangnya banyak gejela stroke yang sering diremehkan.
Sebaiknya kenali gejala stoke sejak dini, agar tidak terserang stroke total. Stroke menjadi penyakit penyebab kecacatan nomor 1 dan penyebab kematian nomor 3 di dunia.
Banyak definisi yang diberikan orang awam untuk penyakit stroke. Kelumpuhan sebelah, koma, kejang atau bicara pelo. Tapi definisi stroke menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) adalah terjadinya defisit neurologis mendadak (bukan perlahan), yang menetap lebih dari 24 jam dan disebabkan oleh faktor pembuluh darah atau sirkulasi, yaitu adanya penyumbatan atau pendarahan pada pembuluh darah.
"Defisit neurologis adalah gejala awal pada pasien stroke yang biasanya sering diabaikan. Defisit neurologis akan diketahui oleh pasien sendiri atau keluarga pasien, maka sebaiknya disadari sedini mungkin," kata dr Ashwin M. Rumawas, dokter spesialis saraf RS Royal Taruma pada seminar awam Kenali Gejala Stroke Secara Dini, di RS Royal Taruma, Jakarta, Sabtu (27/3/2010).
dr Ashwin menjelaskan, biasanya pasien atau keluarga pasien akan mengabaikan gejala-gejala awal ini, sehingga ketika mereka sudah menyadarinya dan membawa ke rumah sakit, stroke yang diderita sudah cukup parah dan menyebabkan stroke total yang susah untuk disembuhkan.
Menurut dr Ashwin, gejala defisit neurologis yang sering diabaikan meliputi:
Perubahan dan penurunan kesadaran
Ada tingkatan dalam kesadaran yaitu:

  1. Compos mentis, yaitu ketika seseorang masih tersadar penuh
  2. Apatis, yaitu kurangnya respons terhadap keadaan sekeliling, biasanya ditandai dengan tidak adanya kontak mata atau mata terlihat menerewang dan tidak fokus
  3. Somnolen, yaitu keadaan dimana seseorang sangat mudah mengantuk dan tidur terus-menerus, tetapi masih mudah untuk dibangunkan
  4. Sopor, yaitu kondisi tidak sadar atau tidur berkepanjangan, tetapi masih memberikan reaksi terhadap rangsangan (rasa sakit).
  5. Koma, yaitu kondisi tidak sadar dan tidak ada reaksi terhadap rangsangan apapun.

Gangguan fungsi luhur

Gejala-gejala ini paling sering diabaikan oleh pasien atau keluarga pasien, karena dianggap hanya gangguan biasa yang bisa sembuh dengan sendirinya.
Cirinya:
  1. Gangguan bahasa (afasia), yaitu kondisi dimana seseorang tiba-tiba tidak mengerti bahasa yang biasa digunakannya sehari-hari.
  2. Gangguan mengenal tata ruang (gangguan visuospatial), yaitu kondisi dimana seseorang menganggap semua benda berada pada bidang datar, sehingga ia merasa cukup hanya dengan menjangkau dengan tangan tanpa beranjak, walaupun benda tersebut berada 5 m di depannya.
  3. Gangguan berhitung (akalkulia), yaitu jika seseorang tiba-tiba kehilangan kemampuan berhitung dengan soal mudah sekalipun.
  4. Gangguan menulis (agrafia), yaitu jika seseorang tiba-tiba tidak bisa menulis namun masih bisa membaca.
  5. Gangguan membaca (alexia), yaitu jika seseorang tiba-tiba tidak bisa membaca namun bisa menulis.
  6. Gangguan mengenal nama orang atau barang (anomia), bahkan dengan orang atau barang yang sering ditemuinya
  7. Gangguan memori (amnesia)

Gangguan sensorik
  1. Hemihipestesia (baal atau kurangnya sensitifitas pada 1 sisi)
  2. Hemiparestesia (kesemutan 1 sisi)
  3. Kesemutan sekitar mulut
  4. Gangguan pengecapan atau lidah
  5. Nyeri pada satu sisi tubuh

Kejang
  1. Kejang fokal, yaitu kejang pada salah satu bagian tubuh (kanan atau kiri saja)
  2. Kejang umum, yaitu kejang pada seluruh tubuh
  3. kejang absans, yaitu kejang disertai waktu jeda dan kemudian kejang lagi secara berulang-ulang

Gangguan lapang pandang penglihatan
  1. Buta mendadak 1 mata atau 2 mata
  2. Gelap 1 sisi lapang pandang atau terdapat spot hitam di sekitar pandangan

Gangguan motorik
  1. Hemiparesis (lemah sebelah badan, tangan kaki kanan atau kiri saja)
  2. Quadriparesis (lemah keempat anggota badan, tangan kaki kanan dan kiri)
  3. Paraparesis (lemah kedua kaki)
  4. Gangguan gerak otot wajah, biasanya ditandai dengan bentuk bibir yang tiba-tiba miring
  5. Gangguan gerak bola mata (oftalmoplegia)
  6. Gangguan menelan (disfagia)

Nah, sebaiknya Anda mengetahui gejala-gejala diatas dengan baik, sehingga bila Anda atau keluarga Anda mengalami gejal-gejala diatas dapat segera ditangani dengan baik sebelum terlambat. Gejala stroke yang dan terlambat untuk didiagnosa akan menyebabkan terjadinya stroke total yang mungkin tidak bisa disembuhkan.
(mer/ir)

Pasted from <http://health.detik.com/read/2010/03/27/150518/1326784/763/gejala-stroke-yang-sering-diremehkan>

Friday 19 March 2010

Thursday 11 March 2010

Betul Bung Karno Ditodong Jendral?


Walentina Waluyanti – Holland

Pintu kamar Bung Karno diketuk pengawal. Ada  perwira Angkatan Darat yang ingin bertemu presiden. Mereka diutus oleh Suharto. Ada map merah muda di tangan salah seorang jendral. Di dalamnya berisi naskah yang mesti ditandatangani Sukarno.

Naskah itu tidak segera ditandatangani Sukarno. Dia sempat bertanya tentang mengapa kop surat itu dari Markas Besar Angkatan Darat. Seharusnya Surat Perintah itu ber-kop surat kepresidenan. Tapi pertanyaan Sukarno hanya dijawab Jendral Basuki Rachmat, “Untuk membahas, waktunya sangat sempit. Paduka tandatangani saja”.
Kesaksian ini dituturkan Sukardjo Wilardjito, mantan pengawal Presiden Sukarno.  Sesudah jatuhnya Sukarno, Sukardjo pernah dipenjara oleh rezim Orba selama 14 tahun tanpa proses pengadilan, termasuk menjalani beragam penyiksaan, disetrum puluhan kali dan dipaksa mengaku PKI.


Sukardjo Wilardjito

Sukardjo ini pernah mengejutkan orang dengan kesaksiannya yang bersikukuh menyatakan Basuki Rachmat dan Panggabean menodongkan pistol ke muka Sukarno karena bimbang menandatangani. Melihat itu, Sukardjo sebagai pengawal presiden secara refleks mencabut pistol untuk melindungi presiden. Namun meletakkan pistolnya kembali, karena Sukarno tidak ingin melihat pertumpahan darah. Surat yang akhirnya ditandatangani Sukarno itu dikenal kemudian dengan nama Supersemar. Surat Perintah Sebelas Maret. 
Sukardjo juga bersaksi bahwa yang menghadap Sukarno adalah empat jendral dan bukan tiga jendral seperti yang disebutkan selama ini. Keempat jendral utusan Suharto itu adalah M. Yusuf, M. Panggabean,  Amir Machmud dan Basuki Rachmat. Biarpun ada yang masih meragukan kesaksian Sukardjo itu, tapi dia tetap berpegang pada kesaksiannya itu. Kemudian malah menulis kesaksiannya di bukunya berjudul “Mereka Menodong Bung Karno”.

Kesaksian Sukardjo bahwa Sukarno ditodong, pernah dibantah M. Yusuf dan Panggabean sendiri. Kesaksian itu juga dibantah oleh A.M. Hanafi mantan Dubes RI di Kuba, dalam bukunya “Hanafi Menggugat”.  Sehingga kebenaran kesaksian Sukardjo itu masih perlu ditelusuri lagi. Benarkah demikian?
Ditodong atau tidak, rasanya Sukarno bukan orang yang mudah digertak. Bagaimanapun, apapun alasan Sukarno menandatangani naskah Supersemar, pada dasarnya kesaksian Sukardjo  itu  menggambarkan situasi yang tidak kompromistik. Situasi yang membuat Sukarno terjepit. Tak ada waktu bernegosiasi. Pokoknya teken sekarang! Ada bau konspirasi di balik itu.
Dan hasilnya adalah lahirnya Surat Perintah 11 Maret atau Supersemar. Bung Karno menyebutnya dengan istilah SP Sebelas Maret. Sesudah menandatangani surat itu, Bung Karno masih sempat mengatakan, bahwa surat itu mesti dikoreksi kalau keadaan sudah pulih. Permintaan itu tidak pernah terwujud, karena ketika menandatangani surat itu, tanpa disadari Sukarno sedang menandatangani kejatuhannya.
Sesudah penandatanganan Supersemar, boleh dikatakan wahyu sebagai pemimpin seakan sudah tercabut dari Sukarno. Sebagai presiden, Sukarno sudah menandatangani ribuan surat. Tapi tandatangannya di surat yang satu ini, Supersemar, menjadi pedang yang menghunus kekuasaannya sendiri.
Kita tahu, Supersemar adalah surat mandat Sukarno pada Suharto untuk mengamankan negara  yang kacau akibat G30S PKI. Belakangan mandat Supersemar  ini ternyata dijadikan legitimasi untuk mengambil alih kekuasaan yang menyingkirkan Sukarno. Dengan Supersemar itu Suharto memperoleh surat sakti,  kemudian bergerak cepat meraih kursi presiden.
Bung Karno yang sadar bahwa Supersemar ternyata dimanipulasi, dalam pidatonya berteriak “Jangan jegal perintah saya! Jangan saya dikentuti!”. Ini ekspresi kemarahan Sukarno kepada orang-orang yang dianggapnya telah menipunya, melangkahinya dan membangkang perintahnya.

Menjelang kejatuhannya, Bung Karno mulai agak kehilangan kontrol diri. Itu tampak dari pidato-pidatonya yang emosional. Tampaknya Bung Karno mulai frustrasi. Dia sudah mulai merasa ditinggalkan dan dikhianati oleh orang-orang sekitarnya.
Salah satunya yang bikin Sukarno merasa dikentuti, seperti katanya, adalah Supersemar tadi. Bagaimana tidak? Bung Karno merasa Supersemar diplintir! Padahal Supersemar dimaksudkan Sukarno untuk memberi mandat pada Suharto agar segera memulihkan keamanan negara, bukan melengserkannya.
Kecurigaan Sukarno bahwa ada persekongkolan yang berniat  memanipulasi Supersemar,  tercermin dari pidatonya.  Ketika itu Bung Karno mulai melihat tanda-tanda Supersemar yang disebutnya SP 11 Maret  itu mulai “dimainkan” oleh Suharto. Karena itu Bung Karno menekankan berkali-kali, dirinya tidak bermaksud mengalihkan kekuasaannya pada Suharto.
Kata Bung Karno, “Dikiranya SP Sebelas Maret adalah surat penyerahan pemerintahan. Dikiranya SP  Sebelas Maret itu, suatu transfer of sovereignty. Transfer of authority”. Padahal TIDAK! SP Sebelas Maret adalah suatu perintah. SP  Sebelas Maret adalah suatu perintah pengamanan. Perintah pengamanan  jalannya pemerintahan. Pengamanan jalannya ini pemerintahan. Seperti kukatakan dalam pelantikan kabinet. Kecuali itu juga perintah pengamanan keselamatan pribadi Presiden. Perintah pengamanan wibawa Presiden. Perintah pengamanan ajaran Presiden. Perintah PENGAMANAN beberapa hal”.
Berdasarkan pidato Sukarno di atas, timbul kecurigaan orang. Mungkinkah Supersemar “sengaja” dinyatakan hilang? Betulkah naiknya Suharto sebagai presiden adalah inskonstitusional karena bertentangan dengan amanat Supersemar? Dan karenanya Supersemar mesti lenyap secara misterius? Apakah bisa dipercaya begitu saja bahwa dokumen negara sepenting itu bisa hilang?
Dua naskah Supersemar di Arsip Nasional disebutkan hanya fotocopy. Yang janggal, dua naskah itu tidak mirip karena diketik dengan spasi berbeda. Pertanyaannya, yang manakah di antara kedua naskah itu yang otentik? Atau apakah malah keduanya sama-sama tidak otentik?

Naskah Supersemar yang diragukan keasliannya

Menurut kesaksian staf intel Komando Operasi Tertinggi Gabungan-5 (G-5 KOTI) Salim Thalib, naskah Supersemar yang dikenal sekarang adalah palsu. Selain aslinya tidak serapi itu, isi naskah juga tidak sama dengan naskah aslinya.
Jadi betulkah tuduhan beberapa kalangan yang menyamakan ini dengan usaha penghilangan barang bukti? Kalau memang Supersemar tidak diplintir, apa buktinya bahwa Supersemar itu tidak diplintir?
Sebetulnya kenapa Supersemar itu mesti dirancang dan Sukarno mesti dipaksa menandatangani? Ada banyak teori konspirasi rumit tentang ini. Tapi saya tertarik dengan teori berikut ini.

Latar belakangnya tak lepas dari persaingan antara PKI dan Angkatan Darat. Sebelum terjadinya G30S, persaingan antara PKI dan Angkatan Darat sudah dalam taraf saling jegal menjegal. Bahkan PKI sampai ingin membangun “Angkatan Kelima” dalam militer.
PKI ingin menggeser Angkatan Darat. Dan Angkatan Darat ingin menggeser PKI. Apalagi ketika itu Sukarno sudah mulai sakit-sakitan. Mungkin usianya tidak lama lagi.  Pokoknya siapa cepat, dia dapat. Antara PKI dan Angkatan Darat sudah betul-betul sikut-sikutan.
Begitu meletus konspirasi G30S, inilah kesempatan Angkatan Darat untuk menghancurkan saingan beratnya itu. Tak ada ampun, pokoknya PKI harus musnah. Dan penghancuran itu akan lebih afdol jika presiden sendiri yang mengumumkan pembubaran PKI. Soalnya yang punya hak untuk membubarkan partai politik cuma presiden. Itu adalah hak prerogatif presiden. Tapi tunggu punya tunggu, Sukarno kok belum mau juga membubarkan PKI. Bagaimana ini?

Angkatan Darat melalui tangan Suharto pun mengambil jalan pintas. Potong kompas. Caranya, harus dibuat sebuah  surat perintah yang telah terkonsep, yang membuat Angkatan Darat jadi punya alasan yuridis melibas PKI. Konsep surat itu pun dibuat.  Konsep Supersemar. Isinya perintah presiden kepada Angkatan Darat (Suharto) untuk mengamankan negara. Nah, dengan dalih mengamankan negara  inilah Angkatan Darat jadi punya alasan mengganyang habis PKI.  Angkatan Darat memang berlomba dengan waktu. Harus bergerak cepat. Kalau tidak, PKI bisa kembali bangkit mengumpulkan kekuatan dan mendepak jauh-jauh Angkatan Darat dari panggung kekuasaan. Now or never! Jadi sekarang Angkatan Darat tidak boleh kalah cepat!
Setelah itu Suharto memerintahkan para Jendral tadi untuk membawa surat itu kepada Sukarno. Dengan pesan khusus, “pokoknya harus ditandatangani Sukarno”.

Begitu Supersemar ditandatangani, itulah awal aksi pedang Orba. Nampaknya tanda tangan Sukarno tadi adalah pembuka jalan bagi pelaksana Supersemar untuk mengamankan yang bisa diamankan. Sesudah itu terjadi tragedi mengenaskan. Di segala pelosok negeri berkubang darah jutaan rakyat dengan alasan pembasmian PKI demi keamanan negara. Korbannya tidak saja PKI, tapi juga orang-orang yang tiba-tiba di-PKI-kan atau dipaksa mengaku PKI. Berjuta rakyat mendadak tak bermasa depan dan terampas haknya karena dicap PKI.
Tak kurang Sukarno sendiri turut menjadi korban. Sukarno mengatakan dia mengutuk sekeras-kerasnya Gestok (G30S PKI). Pelakunya harus dihukum, kalau perlu ditembak mati. Tapi orang yang memperuncing peristiwa G30S PKI, hingga terjadi provokasi membenarkan pembunuhan jutaan rakyat juga harus diadili. Apakah Sukarno bermaksud menujukan ini pada Suharto?

Yang jelas, sesudah pernyataan Sukarno itu, terjadi de-Sukarnoisasi.  Kita tahu bagaimana Sukarno diisolasi, dituduh terlibat G 30 S PKI tanpa bukti yuridis.
Tentu saja tuduhan itu aneh. Karena bagaimana mungkin Sukarno dituduh melakukan kudeta terhadap dirinya sendiri? Buntutnya, semua yang  berhubungan dengan Sukarno menjadi tabu dibicarakan di masa Orba. Bahkan beberapa departemen men-non-aktif-kan pegawai yang ketahuan pro-Sukarno.
Setelah skenario berjalan seperti harapan, “para perancang” Supersemar lalu mabuk kemenangan.  PKI yang dulu jadi saingan utamanya untuk merebut “kursi Sukarno” sudah tersungkur. Dan Sukarno sang pemilik kursi juga sudah dipaksa meninggalkan kursinya. Suharto tak menyia-nyiakan kesempatan. Kursi yang kosong tanpa pemilik itu harus diapakan lagi kalau bukan diduduki?

Dan ketika kursi Sukarno tadi diduduki Suharto, di situlah awal mula kasak kusuk politik tentang “penyelewengan Supersemar”. Apakah betul tuduhan bahwa ada permainan sistematis Amerika di balik semua ini?
Yang jelas, dengan diselewengkannya maksud Supersemar, yang paling berbahagia adalah Amerika. Karena itu berarti jatuhnya Sukarno. Akhirnya mimpi Amerika terkabul sudah.  Terang-terangan Amerika menyatakan jatuhnya Sukarno sebagai kemenangan Amerika. Presiden Richard Nixon menggambarkan kemenangan itu sebagai, “Hadiah terbesar dari Asia Tenggara”. Sudah jelas. Karena hadiah sesungguhnya terletak pada kekayaan alam Indonesia yang menanti untuk dikuras. Dan batu penghalang yang menghalang-halangi Amerika menguras alam Indonesia, yaitu Sukarno, sudah dibikin terjungkal. Inilah awal kemenangan Amerika yang sejak 10 tahun sebelumnya ingin menggulingkan Sukarno.
Bung Karno berhasil mengusir penjajahan Belanda. Tapi setelah itu Bung Karno ambruk oleh Amerika. Mungkin karena cara Amerika lebih cerdik. Soalnya Amerika tidak memegang gagang keris secara langsung untuk menikam Sukarno. Keris itu diserahkannya kepada rakyat Sukarno sendiri,  yang  menghujamkannya langsung ke presidennya sendiri, di antaranya melalui provokasi perebutan kekuasaan dan akhirnya menunggangi G30S.
Pasca G30S,  rakyat menjadi sangat takut dengan yang kekiri-kirian. Ini artinya Indonesia meninggalkan Rusia dan berpaling ke Amerika.
Dan setelah Supersemar dijadikan surat sakti untuk memberantas sisa-sisa G30S, lalu pemegang Supersemar diangkat menjadi presiden, Indonesia berubah haluan 180 derajat. Hampir semua jabatan vital dipegang oleh perwira Angkatan darat. Sehingga rakyat berbisik takut-takut dan bertanya siapa sebetulnya yang meng-kup Sukarno?

Di bawah pemerintahan yang hampir semuanya orang militer, rakyat Indonesia jadi  takut dan kapok dengan yang segala yang berbau kiri. Semua orang tiba-tiba saja beragama. Banyak orang tiba-tiba rajin ke mesjid dan ke gereja. Soalnya takut dituduh PKI. Sehingga kiblat Indonesia berganti ke Amerika, tidak lagi ke Blok Timur.  Rusia yang tadinya sahabat Indonesia sekarang menyingkir.  Amerika jingkrak-jingkrak! Soalnya mimpi mereka  untuk menancapkan kuku di Indonesia akhirnya terwujud.
Indonesia yang di bawah tanahnya banyak emas dan minyak itu akhirnya jatuh ke pelukan Amerika. Apa buktinya?
Kepentingan Amerika cuma satu. Pokoknya modal Amerika mesti masuk ke Indonesia. Hasilnya? Begitu pemegang Supersemar diangkat menjadi Presiden menggantikan Sukarno, maka produk undang-undang pertama yang digodok adalah RUU Penanaman Modal Asing Tahun 1967.

Setelah lahir UU Penanaman Modal Asing, sebut saja sumber daya alam mana di Indonesia yang sampai sekarang tidak dikuasai Amerika?

Sukarno telah ditumbangkan oleh Amerika.  Dan bagaimana pemangku Supersemar akhirnya lengser?

Ketika ayam jago yang dielus-elus tuannya tidak lagi berguna, maka ayam itu “di-kuali-kan” menjadi ayam sayur. Semua itu berawal ketika “kapitalisme Cendana” ternyata semakin me-raksasa nyaris mendesak kepentingan kapitalisme Amerika. Maka pemangku Supersemar pun akhirnya terdepak pula.
Di mana letak perbedaan kejatuhan Sukarno dan Suharto?  Sukarno memang dijatuhkan sesudah menandatangani Supersemar, tapi tak pernah jatuh ke pelukan Amerika. Sedangkan Suharto sudah jatuh sejak awal. Bahkan ketika dia baru saja mengirim utusannya untuk memaksa Sukarno menandatangani Supersemar, di saat itu Suharto telah jatuh ke pelukan Amerika.
Tidak ada kekuasaan yang abadi. Setiap saat kekuasaan bisa saja jatuh. Tapi ada satu hal yang tidak otomatis jatuh bersama kekuasaan. Yaitu kehormatan.

Walentina Waluyanti

Nederland, 4 Maret 2010

From: http://kolomkita.detik.com/baca/artikel/3/1400/_betul_bung_karno_ditodong_jendral_